Tafsiran
Kejadian 1 dan 2
Judul Sesuai
Lembaga Alkitab Indonesia : Allah Menciptakan Langit Dan Bumi Serta Isinya dan
Manusia dan Taman Eden.
A.
Latar Belakang.
Dalam bahas
Ibrani kitab Kejadian di sebut tyviÞarEB kata ini juga yang mengawali kata pertama dalam
Kitab ini. Kitab Kejadian adalah salah satu kitab yang ada dalam gugusan kitab
taurat dalam bahasa Latinnya disebut Pentateuch
sedangkan kitab Kejadian sendiri disebut Genesis. Hal ini sejalan dengan apa yang dituliskan oleh salah satu
ahli perjanjian lama dalam bukunya “pengantar kepada Perjanjian Lama” karangan
Blommendaal. Dalam bukunya kitab Kejadian menceritakan tentang penciptaan dunia
dan manusia, sejarah purbakala dan sejarah nenek moyang.[1] Berdasarkan
isinya kitab Kejadian dibagi atas dua bagian yang dapat dipisahkan secara
jelas: Kejadian 1-11 adalah sejarah zaman permulaan yang bertajuk asal mula
dunia, manusia dan dosa dan Kejadian 12-50 adalah sejarah para bapak leluhur,
yang hendak menceritakan tentang pemilihan dan janji-Nya tentang tanah dan
keturunan.[2]
Menurut
Lasor dan kawan-kawan corak sastranya secara umum ialah teledot[3]
hal itu sangat nyata dalam bagian 2:4. Dalam kitab taurat dikenal dengan teori
sumber yaitu Y, E D dan P. ke empat sumber inilah yang menurut para ahli,
menjadi penyususn kelima kitab taurat ini. Ke empat teori sumber ini berasal
dari tahun-tahun yang berbeda, kalau boleh dikatakan berurutan,sumber yang
paling tua ialah sumber Y atau Yahwist dan sumber yang paling muda ialah sumber
P atau Prister Codex. Khusus untuk pasal 1-2:4a berasal dari sumber P yang
ditulis padasekitar tahun 550-500 Sm, sedangkan pasal 2:4b-25 berasal dari
sumber Y yang sekitaran tahun 900-800 Sm.[4]
Berikut akan
dikaji secara bertahap kedua sumber ini yaitu sember P dan Y. sumber P ditulis
sesudah sumber D, hal itu memberikan tanda bahwa sumber P ini ditulis sewaktu
bangsa Israel berada dalam pembuangan Babilonia[5]
pada zaman pemerintahan raja Nebukadnezar. Setiap sumber muncul dikarenakan ada
suatu konteks yang melatarbelakangi,hal itu berlaku juga pada kedua sumber ini
yaitu sumber P dan Y. latar belakang sumber P ialah sangat kentalnya budaya
sinkretisme yang ada dipembuangan Babilonia. Mitologi dewa Marduk yang
berkelahi dengan salah satu dewa, yang pada akhirnya dewa Marduklah yang menang
pada saat itulah dia memotong-motong bagian dari dewa yang kalah itu,
bagian-bagain itu dia lemparkan dan berubah menjadi gunung, sungai, tanah,
hewan dan lain-lain. Sehingga terbentuklah suatu gugusan suatu alam yang
dikenal sebagai bumi tempat tinggal manusia.
Itulah
sebabnya para ahli Perjanjian Lama sepakat tujuan penulis dari sumber P ialah
untuk menyajikan suatu pandangan sistematis tentang asal-usul berlakunya
lembaga-lembaga teokrasi Israel yang besar.[6]
Serta mengingatkan bangsa Israel bahwa merekalah bangsa kudus Allah yang
mempunyai banyak aturan-aturan kebaktian yang berhubungan dengan imamat.[7]
Dari namanya sudah sangat jelas siapa yang menulis ini, mereka ialah para imam
yang berusaha memelihara tradisi-tradisi pada zaman dahulu dengan tujuan supaya
iman dan harapan bangsa Israel.[8]
Corak sastra pasal 1 mempunyai ciri yang khas, yaitu susunan logis yang cermat
dan bersifat sekmatis serta hamper mengikuti rumusan tertentu.[9]
Sedangkan
sumber Y, adalah sumber yang paling tua yang ditulis kira-kira antara tahun 900-800 sebelum Kristus di daerah
selatan (Yehuda).[10]
Sumber Y mengulas tentang sejarah Israel dari Penciptaan sampai kepada
kelepasan bangsa Israel dari Mesir serta perkembangan bangsa Israel di tanah
Kanaan. Tujuan munculnya sumber Y ialah suatu usaha menitikberatkan pemanggilan
Isarel untuk menjadi bangsa Allah, dan janji Allah kepada mereka yang
diteguhkan melalui anugerah-Nya.
Ada
dua hal yang hendak diutarakan oleh sumber Y yaitu aspek pertama ialah
menempatkan sejarah keselamatan Israel dalam kerangka dan orentasi universal,
bangsa Israel adalah sarana Allah untuk memenuhi janji keselamatan-Nya kepada
semua bangsa yang ada di muka bumi. Serta aspek yang kedua ialah menekankan,
bahwa tidak ada halangan manusiawi apapun yang bias menggagalkan kehendak Allah
untuk melakukan karya penyelamatan-Nya.[11]
Penulis sumber Y muncul pada zaman Daud-Salomo, ketika Israel merupakan suatu
Negara kesatuan yang terlibat dalam kancah internasional. Sehinggga dengan
tulisan ini bangsa Israel diberi tahu akan tugasnya yaitu menjadi berkat bagi
segala bangsa yang ada disekitarnya, jadi sumber Y bukan hanya mengemukakan apa
yang pernah terjadi pada zaman dahulu, tetapi juga apa yang akan terjadi dengan
dan melalui bangsa Israel pada waktu itu dan waktu yang akan datang.[12]
B.
Kata-Kata dan Kalimat-Kalimat Kunci
No
|
Terjemahan Baru (TB)
|
Biblia Hebraika
|
NKJV
|
|
1
|
Pada Mulanya (1:1)
|
tyviÞarEB
kata depan B. Kata benda
feminism tunggal absoluttyviare.
|
In the beginning
|
|
2
|
Berfirmanlah Allah (1:3,6,9,11,14,20,24,26)
|
rm,aYOðw:
w>particle
conjunctionrma verb qal waw consec imperfect 3rd person
masculine singular
|
And God said
|
|
3
|
Menciptakan (1;1)
|
ar"äB'
arb verb qal
perfect 3rd person masculine singular
|
created
|
|
4
|
Jadilah (1:3,9,9,11,15-14,20,24,25)
|
yhiäy>
hyh verb qal
imperfect 3rd person masculine singular jussive
|
Let there be
|
|
5
|
Memberkati dan menguduskannya (2:3)
|
vDEÞq;y>w: %r<b'Ûy>w:
w>particle
conjunction$rb verb piel waw consec imperfect 3rd person
masculine singular danw>particle conjunctionvdq verb piel waw consec imperfect 3rd person
masculine singular
|
blessed the seventh day, and sanctified it
|
|
6
|
Berhenti (2:3)
|
‘tb;v'
tbv verb qal
perfect 3rd person masculine singular
|
reste
|
|
7
|
Debu dan tanah (2:7)
|
rp'[' ~d"ªa'h'(-ta,
tae particle
direct object h; particle article~d'a' noun common masculine singular absolute danrp'[' noun common masculine singular absolute
|
he dust of the ground,
|
|
8
|
Menghembuskan nafas hidup (2:7)
|
tm;äv.nI
hm'v'n>noun common feminine singular construct
|
he breath of life
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Penolong (2:18)
|
rz<[E
rz<[e noun common masculine singular absoluteß
|
I will make him an help meet for him.
|
|
10
|
Taklukanlah dan berkuasalah (1:28)
|
. Wdúr>W
h'vu_b.kiw>
w>particle
conjunctionvbk verb qal imperative masculine plural suffix 3rd person
feminine singular dan w>particle conjunction
hdr verb qal imperative masculine plural
|
and subdue it: and have dominion
|
|
11
|
Mengusahakan (2:15)
|
Hd"Þb.['l.
l. particle
preposition db[ verb qal infinitive construct suffix 3rd person
feminine singular
|
dress it
|
|
12
|
Memelihara (2:15)
|
Hr"(m.v'l.W
w>particle
conjunction l. particle preposition
rmv verb qal infinitive construct suffix 3rd person
feminine singular
|
and to keep it.
|
|
13
|
Pastilah engakau mati (2;17)
|
tWm)T' tAmï WNM,Þmi
!mi particle
preposition suffix 3rd person masculine singular, twm verb qal infinitive absolute dan twm verb qal imperfect 2nd person masculine singular
|
shalt surely die.
|
|
14
|
Rusuk (2:21-23)
|
wyt'ê[ol.C;mi
!mi particle
preposition [l'ce noun common feminine plural construct suffix 3rd person
masculine singular
|
ribs
|
|
15
|
Telanjang (2;25)
|
~yMiêWr[]
~Ar[' adjective
masculine plural absolute
|
were both naked
|
|
c. Pembagian Pokok-Pokok Pikiran
ü Ayat
1-2 : interoduksi dari penulis tentang
awal penciptaan langit dan bumi.
ü Ayat 3-31
: Proses penciptaan langit dan bumi besera isinya, serta penilaian Allah
tentang ciptaan-Nya.
ü Pasal
2:1-4a: Tuhan memberkati dan menguduskan hari ketujuh.
ü Pasal
2:4b-7: Proses Penciptaan yang disutradarai oleh Tuhan Allah.
ü Pasal
2:8-9 : Taman Eden dipersiapakn Tuhan Allah untuk manusia.
ü Pasal
2:10-14 : Penjelasan tentang keempat sungai yang mengalir di taman Eden.
ü Pasal
2:15-17 :Tuhan berfirman kepada manusia tentang buah pengetahuan yang baik dan
jahat.
ü Pasal
2:18-25 : Usaha Tuhan Allah untuk mencarikan pasangan kepada Manusia.
C. Uraian
Tafsiran perpokok-pokok pikiran.
Ayat
1-2 : interoduksi dari penulis tentang
awal penciptaan langit dan bumi.
[1]
Pengantar Kepada Perjanjian Lama, J Blommendaal, hal 23.
[2]
Lasor W.S dkk, Pengantar perjanjian Lama
taurat dan sejarah hal 111.
[3]
Lasor W.S dkk, Pengantar perjanjian Lama
taurat dan sejarah hal hal 111-112.
[4]
Pengantar Kepada Perjanjian Lama, J Blommendaal, hal 26.
[5] Di
sini kutemukan, s.wismoady, bpk Gunungn mulia hal 72.
[6] Di
sini kutemukan, s.wismoady, bpk Gunungn mulia hal 72.
[7]
Pengantar Kepada Perjanjian Lama, J Blommendaal, hal 20
[8]
Bagaimana Membaca Perjanjian Lama, Etienne Charpentier. Bpk Gunung Mulia. Hal
33.
[9]
Lasor W.S dkk, Pengantar perjanjian Lama
taurat dan sejarah hal 114
[10]
Di sini kutemukan, s.wismoady, bpk Gunungn mulia hal 19
[11]
Di sini kutemukan, s.wismoady, bpk Gunungn mulia hal 64.
[12]
Di sini kutemukan, s.wismoady, bpk Gunungn mulia hal 65.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar