Rabu, 12 Maret 2014

Nabi-Nabi Dalam Perjanjian Lama


Nama : Arke Steward Maindoka.
Nim : 201041047
Mata Kuliah : Teologi Nabi-Nabi.
Dosen : Pdt. A. Lumi, M.Th.

A. Penggunaan kata Nabi dan hubugan dengan istilah-istilah lain.
Pengunaan gelar nabi telah banyak mengundang banyak ahli Perjanjian Lama untuk merembukannya. Banyak spekulasi yang ditimbulkan mengenai istilah nabi yang condong hanya kepada 12 nabi kecil dan 3 nabi besar (menurut kanon Ibrani). Ke 15 nabi inilah yang dikenal oleh sebagian orang sebagai nabi. Namun perlu di lihat kembali ada bagian-bagian Alkitab yang lain yang menunjukkan bahwa ada istilah yang lain yang dipakai oleh mereka (yang hidup dalam suatu konteks masyarakat tertentu).
Dalam Alkitab sering dipakaijuga beberapa istilah seperti “hamba Allah”, “penjaga”, “pembawa pesan Allah”, dan “hamba Roh”. Namun setelah saya mencoba memahami apa yang Lasor tulis mengenai istilah-istilah di atas, ternyata itu semua ialah kegiatan yang dilakukan oleh nabi tersebut, yang seringkali diidentikan dengan pemakaian gelar dari nabi tersebut. Bahkan ada istilah lain yang turut dipakai yang diyakini bahwa istilah ini adalah istilah yang pertama kali digunakan untuk seorang nabi. Istilah itu ialah “abdi Allah” menurut ensiklopedi masa kini, istilah ini menggambarkan bagaimana mereka dilihat oleh sesamanya. Gelar ini semat disandang oleh Musa (Ul 33:1) dan terus dipakai hingga akhir zaman raja-raja (ump 1 Sam 2:27; 9:6; 1 Raj 13:1). Ada 3 jenis kata dalam bahasa ibrani yang mencerminkan gelar itu yaitu, Navi’ dan ro’eh. Kata pertama dan kedua sering diterjemahkan nabi dan kata yang kedua sering diartikan pelihat (yang merupakan bentuk aktif dari kata kerja “melihat”).
Kata nabi seperti yang sudah saya jelaskan di atas sudah banyak didiskusikan oleh para ahli Perjanjian Lama. Kata nabi berasal dari suatu akar kata Akad yang artinya seorang yang dipanggil atau seseorang yang memanggil, yaitu dari manusia atas nama Tuhan Allah. Sedangkan pelihat ialah orang yang mampu melihat masa depan yang itu semua ialah anugerah dari Tuhan semata, yang sesuai dengan kebutuhan sosial, politik, budaya dan agama pada konteks tersebut. Pemakaian kedua istilah itu, bahkan ada argumentasi mengatakan bahwa nabi dan pelihat adalah sinonim tanpa meninggalkan makna yang paling mendasar dari istilah itu.
Bahkan dijelaskan walaupun ada kesamaan namun ada perbedaan menegani kedua kata ini yaitu kalau nabi ialah anggota suatu kelompok yang sering dikuasai oleh eskatse yang menular (1 Sam 10-5-6, 10-13; 19:20-24), sedangkan pelihat bersifat pribadi, dari sepuluh kali kata ini muncul, 6 kali gelar ini diberikan kepada Samuel (1 Sam 9:11,18-19, 1 Taw 9:22, 26:28,29:29). Berdasarkan apa yang diuraikan di atas saya sendiri dapat menarik kesimpulan bahwa, apapun gelar yang disandang oleh seseorang mau dia sebagai nabi, pelihat, penjaga dan lain-lain, dia harus tidak lepas dari tugas yang diembankan kepadanya. Di mana tugas itu berasa langsung dari Tuhan yang dia terima lewat pergumulan yang dia alami pada saat itu.



B. Nabi dan Nabiah yang tidak berkitab
 Setelah mengulas tentang perbandingan kata nabi dan istilah-istilah yang lain, selanjutanya akan dicantumkan nabi dan nabiah yang tidak memiliki kitab, berangkat dari ciri-ciri nabi.
ü  Musa dan Harun
Kedua Pribadi ini merupakan tokoh yang sering disebut-sebut dalam kitab Taurat, mereka juga disebut sebagai nabi, karena tugas dari nabi ialah memberitakan pembebasan kepada bangsa yang ada dalam pergumulan perbudakan, di mana pembebasan yang mereka bahwa itu semua berasal dari Tuhan. Bahkan dalam Kel 4:15-16 turut diuraikan apa yang dilakukan oleh mereka di mana Musa diibaratkan sebagai Tuhan (Hamba Tuhan) sedangakan Harun sebagai penyambung lidah Allah. Mereka bertindak berdasarkan otoritas dari Tuhan semata.
ü  Miriyam
Saudara perempuan Musa yang memimpin tarian disertai nyanyian untuk merayakan pembebasan Israel dari Mesir Kel 15:19-21.
ü  Debora
Debora adalah istri dari Lapidot, dia mengutarakan apa yang hendak Tuhan inginkan dilakukan oleh bangsa Israel dibawa pimpinan Barak Bin Abinoam Hak 4:4-24.
ü  Elia
Elia adalah seorang nabi yang hidup pada abad ke 9 Sm, banyak yang dia lakukan yang mempunyai ciri kenabian di antaranya pemberitaan tentang masa kekeringan, adu kuasa dengan nabi Baal dengannya di gunung Karmel, tegurannya kepada raja saat peristiwa perampasan kebun Nabot dan nubuat mengenai Ahasia.
ü  Elisa
Nabi elisa hidup pada masa raja Ahab, Ahazia, Yoram, Yehu, Yoahas dan Yoas, suatu masa lebih dari 50 tahun. Menurut kesaksian Alkitab banyak Unsur atau ciri-ciri nabi yang mengena kepada Elisa anatar lain yang dicatat dalam 2 Raj 8:7-15, 9:1-13, 13:14-19. Elisa memimpin suatu kelompok nabi yang dalam pelayanannya melalui pengetahuan yang dia miliki, prapelihat dan kesanggupan melakukan mujuzat.
ü  Natan
Natan hidup sezaman dengan raja Daud, nabi natan tidak segan-segan untuk mencela akan dosa yang dilakukan oleh Daud, di mana Daud mengambil istri Betzyebah dari Uria dengan cara yang licik, bahkan Natan memperingatkan Daud bahwa anaknya Salomo akan mengantikannya.
ü  Ester
Menurut saya ester dapat digolongkan sebagai nabiah, tanpa melihat kebelakang tentang konteks kitab tersebut. Ester berusaha membebaskan bangsa Yahudi dari pemusanaan masal yang direncanakan oleh Haman. Atas itu Ester melakukan puasa 3 hari, dan bukan hanya dia seluruh bangsa yahudi yang tinggal di situ turut berpuasa. Alasan saya mengatakan Ester sabagai nabi karena ada  ciri-ciri yang melekat padanya, seperti yang diutarakan oleh W.S Lasor Dkk yaitu “sebenarnya Alkitab lebih menekankan penyerahan diri nabi atau nabiah yang sejati kepada Allah dari padan keunggulan moralnya”. Berangkat dari hal itu maka Ayub pun juga dapat digolongkan sebagai nabi, sekali lagi lepas dari konteks dan tujuan dari kitab itu. Yang saya fokuskan hanyalah pribad yang diuraikan oleh Alkitab lewat tulisan.

Daftar Pustaka.
W.S. Lasor, Dkk. Pengantar Perjanjian Lama 2 (Sastra Dan Nubuat). Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2007.
Yayasan Komunikasi Bina Kasih. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini A-L. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2007.
Yayasan Komunikasi Bina Kasih. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini M-Z. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar