Nama :
Arke Steward Maindoka.
Nim:
201041047
Mata
Kuliah: Eksegese Perjanjian Lama.
Dosen :
Pdt. Dr. S. E. Abram
1.
Menginfentarisir Narasi-Narasi
Feminis dalam Perjanjian Lama.
a. Kejadian
1:26-31 bagian ini menceritakan tentang penciptaan manusia, manusia yang
dimaksud ialah laki-laki dan perempuan, yang diciptakan oleh Allah secara
bersama-sama.
b. Kejadian
2:1-24 bertolak belakang dengan bagian yang ada di atas, bahkan ada
segelintiran orang yang memakai cerita ini untuk menindas perempuan, bukan
hanya menindas secara jasmani namun lebih dari pada itu menindas rohani atau
psikis dari perempuan.
c. Kejadian
16:1-16 bercerita tentang dua tokoh perempuan yaitu Sarai dan Hagar, yang
saling menindas antara satu dengan yang lain.
d. Kejadian
19:30-38 menceritakan tentang anak-anak perempuan Lot, yang tidur bersama-sama
dengan ayah mereka, sehingga dari mereka lahir keturunan orang Moab dan Amon.
e. Kejadian
21:8-20 menguraikan cerita tentang apa yang dilakukan Sara kepada Hagar
budaknya, yang berpuncak kepada pengusiran yang dilakukan oleh Abraham.
f. Kejadian
23:1-20 cerita kematian Sara, sangat kental dengan feminis, sebab kalau
diperhatikan kematian Sara berada dalam urutan setelah cerita kepercayaan
Abraham diuji. Hal itu menunjukan bahwa betapa terpukulnya Sara ketika anaknya
akan dipersembahkan kepada Tuhan Allah.
g. Kejadian
30:1-24 dalam cerita ini narator sangat kental dengan budaya patriaki sebab
ketika anak-anak pria lahir, maka ada komentar dari narator melalui istri-istri
Yakub, namun ketika tiba pada giliran Dina narator seolah-olah diam dan tidak
berkomentar.
h. Kejadian
34:1-30 bercerita tentang Dina dan Sikhem, secara jelas Alkitab mencatat bahwa
telah terjadi kekerasan yaitu pemerkosaan.
i. Bilangan
12:1-15 pencerita mencertiakan tentang Miryam dan Harun yang menegur Musa
ketika dia mengambil istri dari orang Kush, namun dalam bagian ini seolah berat
sebelah sebab, hanya Miryamlah yang mendapat hukuman sedangkan Hurun tidak.
j. Bilangan
27:1-11 bagian ini bercerita tentang hak waris bagi anak-anak perempuan, yang
selalu dinomor duakan.
k. Yosua
2 menceritakan tentang keberaniaan Rahab yang menyelamatkan dua orang
pengintai, yang ditugaskan oleh Yosua.
l. Hakim-hakim
4 dan 5 menceritakan tentang keberanian seorang perempuan dalam merealisasikan
rencana Tuhan, yaitu membebaskan orang Israel dari tangan Yabin raja orang
Kanaan.
m. Hakim-Hakim
16:4-22 menceritakan tentang perasaan dilema seorang perempuan antara memlih
bangsanya dan kekasihnya. Dari sini dapat dilihat terasa Delila diperdaya oleh
bangsanya untuk mencari kelemahan dari Simson.
n. Kitab
Rut menguraikan tentang perjuangan seorang perempuan Moab di tengah-tengah
budaya orang Israel.
o. 1
Samuel 1:1-28 menceritakan tengang perjuangan Hana, dalam pergumulan yang dia
rasakan yaitu, selalu menjadi korban perasaan yang dilakukan oleh Penina. Sebab
Penina mempunyai anak sedangkan Hana tidak mempunyai anak.
p. 2
Samuel 13:1-22 menceritakan tentang kekerasan seksual yang dilakukan oleh Amnon
kepada Tamar yaitu pemerkosaan.
q. 2
Samuel 11 menceritakan tentang Daud dan Betsyeba, Daud memandang bahwa
perempuan bagaikan barang yang kalau berkenan hatinya dapat langsung diambil
sesuka hatinya.
r. Kitab
Ester menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan dalam memperjuangkan
keberlangsungan nasib perempuan dan bangsanya. Hal itu langsung disponsori oleh
Wasti dan Ester yang merupakan dua tokoh perempuan dalam kitab ini.
s. Kejadian
38:1-29 bagian ini menceritakan tentang cerita Yehuda dan Tamar di Timna.
t. Kejadian
12:10-20 abraham memanfaatkan perempuan sebagi perlindungannya terhadap firaun.
2.
Komponen-Komponen dalam narasi
Hagar dan Ismail Kejadian 16:1-16
·
Struktur Narasi:
ü Pendahuluan
Ayat 1-4 merupakan pendahuluan dalam kisah
ini, narator memulai kisahnya dengan latar belakang Sarai yang adalah seorang
yang mandul dan tidak beranak. Sarai mempunyai budak perempaun yang dia
dapatkan sewaktu mereka pergi ke Mesir (12:10-20). Abram dan Sarai pergi ke
Mesir sebeb di Betel (tanah Negeb) terjadi kelaparan, makanya mereka pergi
mengadu nasib di tanah orang, singkat cerita Abram mengelabuhi Firaun, lewat
Sarai. Sehingga mereka mendapatkan “harta” yang banyak, sampai mereka keluar
dari Mesir. Dari situ hubungan antara Sarai dan Hagar terjalin. Sarai memohon
kepada Abram untuk mengambil Hagar dan menghampirinya, supaya Sarai mempunyai
anak dari Hagar. Sarai tidak menyadari bahwa dari situlah akan muncul
benih-benih perselisihan yang berujung kepada penindassan. Maklumlah mungkin
Sarai terlalu percaya kepada Hagar sebab sudah ada hubungan yang baik yang
terjalin anatar Hagar dan Sarai sewaktu mereka berada di Mesir. Narator membawa
kita, kepada suatu titik loncatan menujuh kepada permasalahan atau klimaks yang
coba diwakilkan dalam ayat 4, ketika Hagar mengetahui bahwa dia Hamil, maka
hagar memandang rendah nyonyanya.
ü Perkembangan
Ketegangan menuju puncak ketika narator
menunjukan percakapan yang cukup serius antara Abarm dan Sarai, percakapan yang
dibicarakan mengenai masalah Hagar yang memandang rendah Sarai karena dia tidak
mengandung. Percakapan itu berpuncak ketika Abram memberikan izin kepada Sarai untuk
memberikan pelajaran kepada Hagar, yaitu dengan menindasnya. Hagar tidak tahan
dengan hal yang demikian maka lari dari Sarai dan Abram. Konflik mulai redah
dengan munculnya Malaikat Tuhan kepada hagar di mata air padang gurun, dekat
mata air di jalan Syur. Terjadi percakapan antara Malaikat dan Hagar, malaikat
itu menyuru Hagar agar tetap sabar ketika ditindas oleh Sarai yang adalah
nyonyanya. Konflik menjadi dingin ketika Malaikat itu mengatakan kepada Hagar
bahwa dia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, yang
tingkahlakunya seperti keledai liar dan keturunannya akan menjadi banyak.
Secara panjang lebar Malaikat itu menceritakan tentang letar belakang anak yang
kelak akan dilahirkan oleh Hagar.
ü Penutup
Ayat 13-16 merupakan penutup dari rangkaian
cerita ini, narator cukup mahir dalam mengakhiri konflik dalam cerita. Narator
menyisipkan corak satra narasi yang bersifat etiologi, yang menjelaskan tentang
panggilan Hagar terhadapa TUHAN yaitu El-Roi, sebab itu mata air atau sumur
disebut orang sumur Lahai-Roh. Narator langsung mengakhiri cerita ini dengan
kelahiran Ismael
Tidak ada komentar:
Posting Komentar