Nama : Arke Steward Maindoka
Nim : 201041047
Dosen : Pdt. Lambety Y. Mandagi, M.Teol.
Pengertian
Sastra hikmat
Satra hikmat adalah suatu aliran yang lazim
di Asia Barat kuno, yang menyajikan ajaran hidup yang berhasil, atau juga
berupa perenungan hal-hal yang
membingungkan mengenai keberadaan hidup manusia. Bahkan dikatakan bahwa sastra hikmat dalam Alkitab merupakan
sumbangsi besar pada fenomena internasional yang berawal sekitar abad ke 10 sM.
Ada dua jenis sastra hikmat:
1. Hikmat dalam bentuk pribahasa, ucapan
singkat yang penuh arti yang menyatakan
ketentuan untuk mendapatkan kebahagiaan pribadi dan kesejahteraan yang
meringkaskan pengalaman.
2. Hikmat spekulatif bersifat perenungan atau
pikiran yang berupa monolog, dialog atau karangan yang menyelidiki
masalah-masalah pokok tentang keberadaan manusia, seperti arti kehidupan dan
masalah penderitaan. Orang bijak pada zaman kuno tidaklah mementingkan teori
melainkan bersifat praktis dan yang dibahas bukanlah masalah-masalah yang
abstrak tetapi kehidupan yang kongkret.
Kedua corak di atas dapat kita lihat dalam
kitab Amsal, Ayub dan Pengkhotbah. Kalau kitab Amsal lebih mengarah kepada
bentuk yang pertama, sedangkan ayub (dialog) dan Pengkhotbah (monolog) lebih
mengarah kepada bentuk yang kedua.
Sejak awal orang yang berakal budi dan
bijak telah menciptakan dan mengumpulkan ucapan-ucapan bijaksana mengenai
kehidupan, seperti amsal pribahasa dan sebagainya. Kalangan terpelajar dalam
masyarakat kuno menggunakan
ucapan-ucapan ini untuk mengajar murid-murid mereka dan sebagai petunjuk
bagi orang yang mencari nasihat dan bimbingan. Hal itu sejalan sebab pada zaman
Salomo agakanya telah tebuka sekolah-sekolah atau tempat latihan untuk
mengajarkan hikmat, sebab pada masa itu orang yang bijaksana sangat diperlukan,
hal itu memberikan kepastian bahwa hikmat pada masa itu mempunyai kedudukan
yang tersendiri. Hikmat dalam bentuk amsal ini biasanya berbentuk lisan dan
bukan berbentuk tulisan, demikian halnya kitab Amsal lebih menekankan hal
mendengar dari pada membaca. Istilah amsal lebih mengacu kepada pribahasa
singkat, padat mengena, biasanya
terdapat dalam suatu rangkaian namun tetap berdiri sendiri. Amsal bisa
menjadi ucapan yang populer, segar, menarik dengan pesan-pesan yang tepat. Ada
alasan yang membuat sastar hikmat dalam bentuk amsal menjadi efektif dan dapat
bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, seorang ahli Alkitab yang
bernama Trench mengutarkan alasannya:
·
Ringkas
= agar muda diingat.
·
Jelas=
artinya harus dimengerti dengan segera.
·
Tajam=
supaya melekat pada ingatan.
·
Populer=
sering diulang-ulang dan diteruskan dari generasi ke generasi.
Sebenarnya tulisan-tulisan hikmat bersifat
meliputi dunia, amsal-amsal dari satu masyarakat dapat diambil ahli dengan muda
oleh masyarakat lainnya, karena sifatnya sebagai pengamatan yang didasarkan
pada penyelidikan terhadap kehidupan, sehingga membuat amasal-amsal itu
bersifat universal di mana suatu sifat yang tidak selalu terdapat dalam
tulisan-tulisan kepahlawanan atau sejarah. Oleh sebab itu, hikmat di negara
Timur Tengah kuno dan dalam PL cenderung menekankan keberhasilan dan
kesejahteraan pribadi, sehingga ada perbedaan yang mencolok corak sastra hikmat
dan corak sastra para nabi. Di mana para nabi menonjolkan kehidupan keagamaan
yang nasional dan kelembagaan. Tema besar iman bangsa Israel adala pemebebasan
dari Mesir, hubungan perjanjian dengan Allah, ibadah yang resmi dan hari Tuhan. Bagian-bagian ini kurang
mendapat sorotan dari tulisan-tulisan hikmat. Namun sastra hikmat Israel tidak
boleh ditafsirkan seolah sekuler atau tidak ada bedanya dengan tulisan-tulisan
hikmat bangsa lain. Bagi bangsa Israel semua hikmat bersumber dari Allah dan
dapat diperoleh manusia hanya karena mereka adalah ciptaan Tuhan Allah, yang
mampu menerima penyataan-Nya. Terlebih lagi hanya penyembahan yang
sungguh-sungguh takut akan Allah dapat betul-betul menjadi bijaksana.
Daftar Pustaka
Lasor W.S,
Husbbard D.A, Bush A.W, Pengantar
Perjanjian Lama II (Sastra dan Nubuat). Jakarta : BPK Gunung mulia, 2007.
Wismoady Wahono S, Di Sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
Yayasan
Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini Jilid II (M-Z). Jakarta: Yayasan komunikasi Bina Kasih,
2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar