Rabu, 12 Maret 2014

Pengertian Sastra Hikmat


Nama : Arke Steward Maindoka
Nim : 201041047
Dosen : Pdt. Lambety Y. Mandagi, M.Teol.
Pengertian Sastra hikmat
Satra hikmat adalah suatu aliran yang lazim di Asia Barat kuno, yang menyajikan ajaran hidup yang berhasil, atau juga berupa perenungan hal-hal yang  membingungkan mengenai keberadaan hidup manusia. Bahkan dikatakan  bahwa sastra hikmat dalam Alkitab merupakan sumbangsi besar pada fenomena internasional yang berawal sekitar abad ke 10 sM. Ada dua jenis sastra hikmat:
1.    Hikmat dalam bentuk pribahasa, ucapan singkat yang penuh arti yang menyatakan  ketentuan untuk mendapatkan kebahagiaan pribadi dan kesejahteraan yang meringkaskan pengalaman.
2.    Hikmat spekulatif bersifat perenungan atau pikiran yang berupa monolog, dialog atau karangan yang menyelidiki masalah-masalah pokok tentang keberadaan manusia, seperti arti kehidupan dan masalah penderitaan. Orang bijak pada zaman kuno tidaklah mementingkan teori melainkan bersifat praktis dan yang dibahas bukanlah masalah-masalah yang abstrak tetapi kehidupan yang kongkret.
Kedua corak di atas dapat kita lihat dalam kitab Amsal, Ayub dan Pengkhotbah. Kalau kitab Amsal lebih mengarah kepada bentuk yang pertama, sedangkan ayub (dialog) dan Pengkhotbah (monolog) lebih mengarah kepada bentuk yang kedua.
Sejak awal orang yang berakal budi dan bijak telah menciptakan dan mengumpulkan ucapan-ucapan bijaksana mengenai kehidupan, seperti amsal pribahasa dan sebagainya. Kalangan terpelajar dalam masyarakat kuno menggunakan  ucapan-ucapan ini untuk mengajar murid-murid mereka dan sebagai petunjuk bagi orang yang mencari nasihat dan bimbingan. Hal itu sejalan sebab pada zaman Salomo agakanya telah tebuka sekolah-sekolah atau tempat latihan untuk mengajarkan hikmat, sebab pada masa itu orang yang bijaksana sangat diperlukan, hal itu memberikan kepastian bahwa hikmat pada masa itu mempunyai kedudukan yang tersendiri. Hikmat dalam bentuk amsal ini biasanya berbentuk lisan dan bukan berbentuk tulisan, demikian halnya kitab Amsal lebih menekankan hal mendengar dari pada membaca. Istilah amsal lebih mengacu kepada pribahasa singkat, padat mengena, biasanya  terdapat dalam suatu rangkaian namun tetap berdiri sendiri. Amsal bisa menjadi ucapan yang populer, segar, menarik dengan pesan-pesan yang tepat. Ada alasan yang membuat sastar hikmat dalam bentuk amsal menjadi efektif dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, seorang ahli Alkitab yang bernama Trench mengutarkan alasannya:
·       Ringkas = agar muda diingat.
·       Jelas= artinya harus dimengerti dengan segera.
·       Tajam= supaya melekat pada ingatan.
·       Populer= sering diulang-ulang dan diteruskan dari generasi ke generasi.
Sebenarnya tulisan-tulisan hikmat bersifat meliputi dunia, amsal-amsal dari satu masyarakat dapat diambil ahli dengan muda oleh masyarakat lainnya, karena sifatnya sebagai pengamatan yang didasarkan pada penyelidikan terhadap kehidupan, sehingga membuat amasal-amsal itu bersifat universal di mana suatu sifat yang tidak selalu terdapat dalam tulisan-tulisan kepahlawanan atau sejarah. Oleh sebab itu, hikmat di negara Timur Tengah kuno dan dalam PL cenderung menekankan keberhasilan dan kesejahteraan pribadi, sehingga ada perbedaan yang mencolok corak sastra hikmat dan corak sastra para nabi. Di mana para nabi menonjolkan kehidupan keagamaan yang nasional dan kelembagaan. Tema besar iman bangsa Israel adala pemebebasan dari Mesir, hubungan perjanjian dengan Allah, ibadah yang resmi  dan hari Tuhan. Bagian-bagian ini kurang mendapat sorotan dari tulisan-tulisan hikmat. Namun sastra hikmat Israel tidak boleh ditafsirkan seolah sekuler atau tidak ada bedanya dengan tulisan-tulisan hikmat bangsa lain. Bagi bangsa Israel semua hikmat bersumber dari Allah dan dapat diperoleh manusia hanya karena mereka adalah ciptaan Tuhan Allah, yang mampu menerima penyataan-Nya. Terlebih lagi hanya penyembahan yang sungguh-sungguh takut akan Allah dapat betul-betul menjadi bijaksana.

Daftar Pustaka
Lasor W.S, Husbbard D.A, Bush A.W, Pengantar Perjanjian Lama II (Sastra dan Nubuat). Jakarta : BPK Gunung mulia, 2007.
Wismoady Wahono S, Di Sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II (M-Z). Jakarta: Yayasan komunikasi Bina Kasih, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar